Berawal dari kehilangan ketakutakan itu hadir tiada henti. Bukan karena tak ingin mengikhlaskan, hanya saja dunia begitu menakutkan jika rasa sayang telah hadir lalu Allah ambil kembali apa yang sebenarnya memang miliknya. Sampai seseorang mengatakan bahwa “Sejatinya kita tidak pernah memiliki apapun dan semua hanyalah titipan”. Sejak saat itu aku mulai mencoba menerapkannya, dengan rasa yang kadang naik turun. Mencoba menjalani kehidupan dengan tenang tanpa harus ketakutan, tanpa harus khawatir secara berlebihan. Terlihat sederhana namun penuh tantangan bagiku. Mencoba melawan rasa takut yang tidak seharusnya terpikirkan, yang kejadiannya belum tentu terjadi. Terkadang ingin rasanya seperti orang yang lain begitu mudah melupakan tanpa harus berpikir keras. Tapi aku sadar bahwa aku adalah diriku dan bukan orang lain. Terkadang pula aku menjadi orang yang lupa dan tenggelam dengan kesedihan tak seharusnya. Lagi-lagi terjebak dalam ketidakpastian dan masih terus berjuang mela
Muslimah pembelajar kehidupan dengan terus memetik hikmah dalam perjalanannya. Demi misi hidup "Khairunnas anfa'ahum Linnas"