Asisa Ismail Journey

  Januari menyapa dengan cerita yang akan menjadi sejarah baru. Semua mengharapkan hal baik datang, berbagai rencana telah dirancang sebaik mungkin demi sebuah harapan dan masa depan yang indah. Namun, sebaik-baik rencana jika Allah belum meridhai tentu hal itu menjadi mustahil. Seperti cerita awal tahun ini dibuka dengan suara pilu atas bencana yang bertubi-tubi. Pandemi yang kini mendekati satu tahun hidup berdampingan dengan kita. Tapi, tak ubah membuat kita sadar akan teguran tersebut. Keinginan maksiat tetap ada bahkan secara terang-terangan menjadi kebiasan. Maka celakalah kita ketika mata dan hati tak lagi bisa membedakan antara haq dan batil . Lalu, awal tahun yang diharapkan bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Kini menjadi waktu muhasabah bersama dengan peringatan Allah lewat jatuhnya sebuah pesawat yang menewaskan puluhan orang. Dan tak cukup seminggu, datang lagi kabar kematian ulama pewaris Nabi membuat hati terus diremuk dengan kesedihan. Hari selanjutnya bertub