Asisa Ismail Journey

Apapun keinginan seorang anak tak lengkap rasa nya bila tak meminta restu kepada orang tua. Sesuatu yang sederhana, tapi percayalah izin adalah sesuatu yang berharga bagi orang tua dan ridho orang tua adalah jalan kemudahan bagi setiap pilihan seorang anak.  Begitu juga aku yang mendambakan masa depan yang cerah. Tentu aku harus mengikhtiarkan agar keinginan dan cita-cita tersebut terwujud. Tahun demi tahun yang mengharuskan menentukan pilihan dan rencana besar yang ingin diraih, serta berharap bisa terealisasikan tanpa kendala. Namun sayangnya pasti setiap pilihan memiliki resiko sebagai konsekuensinya. Teringat kemarin nasehat-nasehat ibu , saat membicarakan tentang rencana hidup ke depan. Dukungan penuh hadir dengan semangat dan doa tulus terpanjatkan. Langkah awal setelah kemarin anaknya sakit, begitu mawas diri melihat anaknya ingin keluar dan mengejar mimpinya. Sehingga restunya adalah jalan kemudahan untuk ku . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Ridha Allah

Setiap tahun, bulan, hari, menit dan detik. Kasih sayang itu hadir tanpa batas setiap dia berada di dekatku. Setiap malam doa selalu dipanjatkan olehnya untuk kebahagian dan kesuksesan anak-anaknya. Entah kenapa beberapa tahun kemarin terasa sangat berat melihat senyuman ibu . Dia menjadi sosok yang selalu terdepan ketika aku terjatuh. Dia yang begitu khawatir ketika luka kecil terkena kepadaku. Dan saat aku benar tak bisa bergerak karena sakit yang kuderita, rasanya perih melihat dia menjadi sosok yang berusaha tersenyum hanya untuk menguatkan aku. Sejak ayah pergi , sosok ibu berusaha menjadi dua figur sekaligus. Berusaha menjalankan perannya dengan baik, bekerja tanpa letih untuk anak-anaknya. Mendidik hingga anak-anaknya paham tentang dunia dan akhirat yang harus berimbang. Kasihnya adalah kebahagiaan dunia yang takkan pernah bisa dibeli oleh apapun dan sayangnya telab membawaku ke dalam nikmat Allah yang selalu ku syukuri Dan tahun ini seperti nya ibu benar-benar mengeluarkan se

Siapa sih yang bisa terbebas dari masalah? Setiap manusia tentu menghadapi ujian dan sudah sunnatullah itu terjadi dalam kehidupan dunia. Kehidupan dunia yang pasti akan mengalami pasang surut. Mereka akan menghadapi setiap ujian baik dari kesedihan dan kebahagiaan secara berturut-turut. Jika hari ini kita bisa bersyukur dan bersabar ketika ketetapan tak sesuai harapan maka kita telah menang melawan hawa nafsu, namun sebaliknya jika ketetapan tak dipandang dengan hikmah maka akan berakhir dengan kesedihan dan masalah.  Sebenarnya masalah tak selamanya mengandung sesuatu yang buruk. Tergantung dari pribadi masing-masing memandang suatu masalah. Jika kita memandangnya sebagai batu loncatan untuk bertumbuh dan berkembang kenapa tidak?  Bahkan sebenarnya Allah memberikan kesempatan kita menjadi pribadi lebih baik setelah kita menghadapi masalah tersebut. Jika kita mampu menangkap setiap pesannya maka hikmah tersebut sampai kepada diri kita. Lagi-lagi kembali kepada hal yang kita kuasai da