Pernah nggak
teman-teman dengar kata “ manusiawi kok itu terjadi !” . Yah benar sesuatu yang
sudah terjadi adalah jalan yang telah Allah gariskan. Sesuatu yang menjadi
sunnatullah seperti ketika kita bersedih kita akan menangis, ketika kita
bahagia kita akan tersenyum. Dan manusiawi ketika manusia menjadi ujian bagi
manusia yang lain.
Apalagi ketika ujian
itu membawa kepada ketaatan kepada Allah. Sungguh hal itu lebih baik dari pada
kita dalam keadaan senang namun jauh
dari Allah. Sungguh tangisan karena menyesali segala dosa lebih indah dibanding
tertawa namun dalam keadaan bersenang-senang dengan kemaksiatan.
Manusiawi juga ketika
hidup selalu diuji, karena sejatinya dalam penciptaan kita sebagai hamba-Nya
kita tak sekedar diberi nikmat hidup tapi juga akan diberikan tantangan. Kita
takkan dibiarkan beriman tanpa kita diuji seperti orang-orang terdahulu. Maka,
selama nafas ini berhembus, maka setiap roda kehidupan ujian itu akan selalu
ada.
Begitulah kehidupan
kita selama di dunia, selama itu pula kita diberikan kesempatan meraih
amal-amal terbaik termasuk bersabar dalam setiap ujian. Guru saya pernah
mengatakan “Semakin tinggi suatu pohon, maka angin yang menerpanya semakin
kencang.” Artinya selama kita diuji kita akan dilihat seberapa bisa kita
bertahan. Ketika kita mampu melewatinya maka kita akan naik satu tingkat dan
siap dengan ujian yang lebih dari sebelumnya. Apa yang kita dapat setelah ujian
tersebut? Selain kita meraih nikmat sabar, kita juga akan mendapatkan
ketenangan.
Bukankah kebahagiaan
tertinggi ketika kita bisa tenang dan menerima segala ketetapan-Nya. Tidak ada
keresahan dan kita menjalankan aktivitas dengan sebaik-baiknya dan pastinya
kita menjadi lebih bersyukur. Dan balasan tertinggi ketika bisa bersabar dalam
ujian adalah Surga-Nya. Sesuatu yang tidak bisa dibandingkan dengan hal apapun
yang ada di dunia ini.
Manusiawi ketika
manusia merasa lelah dengan perkara dunia, manusiawi ketika bersedih maka
menangislah jika hari-hari terasa berat. Karena sejatinya kita adalah manusia
yang lemah dan butuh kepada-Nya dan tiada yang melarang hal itu. Kita boleh
meluahkan segala rasa yang ada, asalkan tidak melewati batas. Setelah kita
mengeluarkannya alangkah baiknya kita mengambil hikmah segala yang terjadi dan
mengambil jeda untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan selanjutnya.
Dari semua hal yang
terjadi dalam hidup teman-teman. Bolehkah saya sampaikan kata sederhana ini ‘Allah
is preparing you for something great, hold on’. :)
Komentar
Posting Komentar