Langsung ke konten utama

Manusiawi

 

Pernah nggak teman-teman dengar kata “ manusiawi kok itu terjadi !” . Yah benar sesuatu yang sudah terjadi adalah jalan yang telah Allah gariskan. Sesuatu yang menjadi sunnatullah seperti ketika kita bersedih kita akan menangis, ketika kita bahagia kita akan tersenyum. Dan manusiawi ketika manusia menjadi ujian bagi manusia yang lain.

Apalagi ketika ujian itu membawa kepada ketaatan kepada Allah. Sungguh hal itu lebih baik dari pada kita dalam keadaan senang  namun jauh dari Allah. Sungguh tangisan karena menyesali segala dosa lebih indah dibanding tertawa namun dalam keadaan bersenang-senang dengan kemaksiatan.

Manusiawi juga ketika hidup selalu diuji, karena sejatinya dalam penciptaan kita sebagai hamba-Nya kita tak sekedar diberi nikmat hidup tapi juga akan diberikan tantangan. Kita takkan dibiarkan beriman tanpa kita diuji seperti orang-orang terdahulu. Maka, selama nafas ini berhembus, maka setiap roda kehidupan ujian itu akan selalu ada.

Begitulah kehidupan kita selama di dunia, selama itu pula kita diberikan kesempatan meraih amal-amal terbaik termasuk bersabar dalam setiap ujian. Guru saya pernah mengatakan “Semakin tinggi suatu pohon, maka angin yang menerpanya semakin kencang.” Artinya selama kita diuji kita akan dilihat seberapa bisa kita bertahan. Ketika kita mampu melewatinya maka kita akan naik satu tingkat dan siap dengan ujian yang lebih dari sebelumnya. Apa yang kita dapat setelah ujian tersebut? Selain kita meraih nikmat sabar, kita juga akan mendapatkan ketenangan.

Bukankah kebahagiaan tertinggi ketika kita bisa tenang dan menerima segala ketetapan-Nya. Tidak ada keresahan dan kita menjalankan aktivitas dengan sebaik-baiknya dan pastinya kita menjadi lebih bersyukur. Dan balasan tertinggi ketika bisa bersabar dalam ujian adalah Surga-Nya. Sesuatu yang tidak bisa dibandingkan dengan hal apapun yang ada di dunia ini.

Manusiawi ketika manusia merasa lelah dengan perkara dunia, manusiawi ketika bersedih maka menangislah jika hari-hari terasa berat. Karena sejatinya kita adalah manusia yang lemah dan butuh kepada-Nya dan tiada yang melarang hal itu. Kita boleh meluahkan segala rasa yang ada, asalkan tidak melewati batas. Setelah kita mengeluarkannya alangkah baiknya kita mengambil hikmah segala yang terjadi dan mengambil jeda untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan selanjutnya.

Dari semua hal yang terjadi dalam hidup teman-teman. Bolehkah saya sampaikan kata sederhana ini ‘Allah is preparing you for something great, hold on’. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proud Yourself

Seberapa kerasnya usaha yang dijalani, semua akan menghadapi titik dimana kita ingin berhenti. Merasakan kelelahan dan kejenuhan yang terus menggerogoti. Hanya saja banyak hal yang membuat kita untuk terus bertahan dan terus menghadapinya dengan kaki sendiri. Kenyataan demi kenyataan yang kadang membuat hati terus terluka. Entah itu karena orang lain, atau malah karena ekspektasi sendiri dan harapan yang tinggi ke manusia yang sebenarnya lemah. Terkadang ada hari dimana semua terasa sia-sia, dan tak sanggup untuk menghadapinya. Bahkan terbesit untuk menyerah. Namun ternyata itu hanya sekedar keinginan sesaat. Nyatanya Allah masih memberikan kekuatan untuk menjalaninya. Pada dasarnya semua yang ditakdirkan Allah itu baik, meskipun dari sisi manusiawi tak begitu. Tapi percayalah semua telah berjalan pada semestinya. Kalau kata Allah 'Apa yang kamu senangi belum tentu baik untukmu, yang kamu benci bisa jadi itulah yang terbaik' Semuanya telah berdiri pada tempatnya, terisi sesuai

Bidadari Dunia

Di masa kecil mendengar kata bidadari maka yang akan terbayang adalah sosok perempuan cantik dengan sayap putihnya, dengan kekuatan magic untuk memenuhi segala keinginan kita. Bayangan tentang itu semuanya tidak lepas dari pemahaman sebelumnya. Apa yang aku tonton sejak kecil, bahkan cerita-cerita dongeng yang terdengar sampai ke telingaku.  Lalu apakah benar demikian? Ternyata Allah telah menjelaskan dalam al-Quran bahwa bidadari surga adalah perempuan cantik yang tidak hanya parasnya yang jelita, namun juga akhlaknya. Seperti yang disebutkan dalam surah Ar-Rahman ayat 56-58 yang artinya : " Di dalam surga-surga itu terdapat bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata) yang tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan jin, maka yang mana satu diantara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan ? Bidadari-bidadari  itu (cantik berseri) seperti permata delima dan marjan."  Begitupun dalam hadis Rasulullah saw bersabda: "Sekira

Ubah Mindsetmu !

Teman-teman perjalanan hidup memanglah berdinamika, penuh lika liku tangis dan tawa yang suatu saat nanti akan ditayangkan didepan seluruh penduduk bumi sebagai bukti pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak, atas apa yang telah kita dilakukan di dunia. Lalu bagaimana kita menjalani hidup di dunia yang sungguh penuh dengan gurauan dan candaan ini? Kita tau bersama dunia ini penuh dengan ujian dari berbagai sisi. Ada yang diuji dari segi diri atau kepercayaan diri, dari keluarga, percintaan, sosial, harta, jabatan dan sebagainya. Entah itu soal perpisahan, kepergian, luka dan lain-lain. Sampai ada suatu ketika kita merasa semua mencapai puncak dari permasalahan atau klimaksnya problem itu membuat semua serba salah. Ada yang mencari pelarian dengan hal buruk da nada yang kembali kepada sang pengatur kehidupan, yakni Allah. Kembali semua tergantung setiap pribadi memandang sebuah masalah itu. Maka perlu rasanya teman-teman belajar untuk mengubah pandangan pada sesuatu yang sulit ya