Langsung ke konten utama

Sadarku Dalam Kegelapan

 


Dalam sunyi ku menatap raga ini

Meneliti setiap tubuh yang begitu sempurna terciptakan

Kadang  aku menjadi hamba yang tak tahu diri

Sibuk mempercantik diri karena terus merasa kekurangan

Tak menyadari  bahwa fisik tak menjadi  alasanku ada di bumi

Melainkan diciptakan untuk  senantiasa  beribadah kepadanya

Kadang aku menjadi hamba yang tak tahu terimakasih

Allah masih memberikan umur yang panjang agar aku mempergunakannya

Tapi dasar aku, manusia lemah yang penuh kesalahan

Dunia adalah fatamorgana, namun kesilauannya mengkhilafkan mata

Akhirat sebagai tujuan tak menjadi alasan kuat untuk  bertahan dalam kebaikan

Salahkan aku yang masih terus bermaksiat dan lupa

Padahal kematian begitu dekat mengikuti bagai bayangan

Ingatkan aku ya Rabb,  Sang Sutradara kehidupan

Bahwa ujianmu di dunia ini adalah bentuk kasih sayang

Izinkan aku memetik nikmat iman yang selama ini kusia-siakan

Izinkan aku berada di jalan yang penuh kebaikan dan keberkahan

Izinkan aku berkumpul bersama dengan orang-orang yang Engkau sayang

Jangan biarkan aku tersesat dalam kegelapan dan kesunyian

Aku mengaku lemah dan hina ya Rabb...

Aku hambamu memohon ampun atas segala kemaksiatan

Karena pada akhirnya aku kembali ke fitrahku, membutuhkan-Mu.


Note : Puisi singkat diatas adalah pengingat untuk diri saya sendiri, dan saya berharap bisa menjadi reminder untuk kita semua :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proud Yourself

Seberapa kerasnya usaha yang dijalani, semua akan menghadapi titik dimana kita ingin berhenti. Merasakan kelelahan dan kejenuhan yang terus menggerogoti. Hanya saja banyak hal yang membuat kita untuk terus bertahan dan terus menghadapinya dengan kaki sendiri. Kenyataan demi kenyataan yang kadang membuat hati terus terluka. Entah itu karena orang lain, atau malah karena ekspektasi sendiri dan harapan yang tinggi ke manusia yang sebenarnya lemah. Terkadang ada hari dimana semua terasa sia-sia, dan tak sanggup untuk menghadapinya. Bahkan terbesit untuk menyerah. Namun ternyata itu hanya sekedar keinginan sesaat. Nyatanya Allah masih memberikan kekuatan untuk menjalaninya. Pada dasarnya semua yang ditakdirkan Allah itu baik, meskipun dari sisi manusiawi tak begitu. Tapi percayalah semua telah berjalan pada semestinya. Kalau kata Allah 'Apa yang kamu senangi belum tentu baik untukmu, yang kamu benci bisa jadi itulah yang terbaik' Semuanya telah berdiri pada tempatnya, terisi sesuai

Bidadari Dunia

Di masa kecil mendengar kata bidadari maka yang akan terbayang adalah sosok perempuan cantik dengan sayap putihnya, dengan kekuatan magic untuk memenuhi segala keinginan kita. Bayangan tentang itu semuanya tidak lepas dari pemahaman sebelumnya. Apa yang aku tonton sejak kecil, bahkan cerita-cerita dongeng yang terdengar sampai ke telingaku.  Lalu apakah benar demikian? Ternyata Allah telah menjelaskan dalam al-Quran bahwa bidadari surga adalah perempuan cantik yang tidak hanya parasnya yang jelita, namun juga akhlaknya. Seperti yang disebutkan dalam surah Ar-Rahman ayat 56-58 yang artinya : " Di dalam surga-surga itu terdapat bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata) yang tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan jin, maka yang mana satu diantara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan ? Bidadari-bidadari  itu (cantik berseri) seperti permata delima dan marjan."  Begitupun dalam hadis Rasulullah saw bersabda: "Sekira

Ubah Mindsetmu !

Teman-teman perjalanan hidup memanglah berdinamika, penuh lika liku tangis dan tawa yang suatu saat nanti akan ditayangkan didepan seluruh penduduk bumi sebagai bukti pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak, atas apa yang telah kita dilakukan di dunia. Lalu bagaimana kita menjalani hidup di dunia yang sungguh penuh dengan gurauan dan candaan ini? Kita tau bersama dunia ini penuh dengan ujian dari berbagai sisi. Ada yang diuji dari segi diri atau kepercayaan diri, dari keluarga, percintaan, sosial, harta, jabatan dan sebagainya. Entah itu soal perpisahan, kepergian, luka dan lain-lain. Sampai ada suatu ketika kita merasa semua mencapai puncak dari permasalahan atau klimaksnya problem itu membuat semua serba salah. Ada yang mencari pelarian dengan hal buruk da nada yang kembali kepada sang pengatur kehidupan, yakni Allah. Kembali semua tergantung setiap pribadi memandang sebuah masalah itu. Maka perlu rasanya teman-teman belajar untuk mengubah pandangan pada sesuatu yang sulit ya